table of contents
are you looking for a talent to recruit?

discover how we help you!

Hari Jum’at adalah hari istimewa yang Allah muliakan. Bagi seorang ayah dan ibu, hari Jum’at bukan hanya tentang amalan individu, tetapi juga kesempatan besar untuk menumbuhkan keluarga dengan nilai-nilai Islam. Dalam dunia parenting, sering kali kita fokus pada rutinitas harian, namun jarang melihat bahwa hari-hari sunnah dapat menjadi momen pendidikan akhlak yang sangat efektif—terutama bagi anak usia dini dan sekolah dasar.

Di artikel ini, kita membahas bagaimana sunnah hari Jum’at dapat dihidupkan dalam keluarga, serta bagaimana ia membentuk karakter anak sesuai manhaj salaf.


1. Mandi Jum’at: Mengajarkan Kebersihan dan Persiapan Ibadah

Mandi Jum’at bukan hanya ibadah yang dianjurkan Rasulullah ﷺ, tetapi juga momen edukatif di rumah.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu:

“Mandi pada hari Jum’at adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang baligh.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Bagi anak, mandi Jum’at mengajarkan:

  • kebersihan sebagai bagian dari iman,

  • kesiapan hati sebelum ibadah,

  • dan pentingnya memuliakan hari yang Allah muliakan.

Anak-anak belajar disiplin melalui contoh, bukan perintah.


2. Membaca Surah Al-Kahfi Bersama Anak

Membaca Al-Kahfi di hari Jum’at memiliki keutamaan besar. Nabi ﷺ bersabda:

“Siapa membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jum’at, ia akan diterangi cahaya antara dua Jum’at.”
(HR. Hakim)

Membaca bersama anak:

  • memperkuat bonding emosional,

  • melatih konsistensi ibadah keluarga,

  • menjadi sarana parenting Qur’ani yang mudah dilakukan.

Tak perlu satu surah penuh—beberapa ayat dibacakan bersama pun sudah menjadi penguat kebiasaan.


3. Memperbanyak Shalawat: Menghidupkan Cinta Kepada Nabi ﷺ

Anak akan mengenal Rasulullah ﷺ bukan hanya dari cerita, tetapi dari kebiasaan orang tuanya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Jum’at.”
(HR. Abu Dawud)

Perbanyak shalawat bersama:

  • saat sarapan,

  • di dalam mobil,

  • atau setelah shalat.

Suasana rumah yang dipenuhi shalawat lebih tenang dan penuh doa.


4. Bersegera ke Masjid: Teladan Utama Seorang Ayah

Teladan terbesar bagi anak laki-laki adalah sang ayah, dan teladan terbaik bagi anak perempuan adalah akhlak ayah terhadap ibadahnya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa berangkat di awal waktu, seakan ia berkurban seekor unta.”
(HR. Bukhari)

Ketika ayah bersegera menuju masjid:

  • anak belajar prioritas hidup,

  • anak melihat kesungguhan dalam ibadah,

  • anak merasakan keamanan spiritual dari pemimpin keluarganya.

Ini salah satu sunnah Jum’at yang paling berdampak pada pembentukan karakter anak.


5. Doa Keluarga di Hari Jum’at

Hari Jum’at memiliki waktu mustajab. Salah satu momen terbaik adalah setelah Ashar.

Ini bisa menjadi:

  • waktu refleksi keluarga,

  • waktu saling mendoakan,

  • waktu anak menyebutkan apa yang ia harapkan dari Allah.

Anak yang terbiasa berdoa akan tumbuh dengan mental yang kuat dan hati yang bersandar kepada Allah.


🌿 Makna Besar Menjaga Sunnah Jum’at dalam Keluarga

Menghidupkan sunnah hari Jum’at bukan hanya tentang ibadah, tetapi:

  • membangun rutinitas spiritual yang menenangkan,

  • membentuk karakter anak melalui contoh,

  • memperkuat peran ayah sebagai pemimpin,

  • memperkuat kedekatan keluarga dengan Al-Qur’an dan sunnah.

Rumah yang menjaga sunnah adalah rumah yang dijaga Allah rahmat dan keberkahannya.


🏠  Jadikan Hari Jum’at sebagai Hari Keluarga Bertauhid

Hari Jum’at adalah kesempatan pekanan untuk menata hati dan memperbarui iman seluruh anggota keluarga.
Sunnah-sunnah yang kita hidupkan bersama anak akan menjadi bagian dari memori masa kecil mereka—memori yang kelak membentuk iman dan akhlak di masa dewasa.

Semoga Allah menjadikan setiap rumah yang menjaga sunnah sebagai rumah yang kuat, kokoh dalam tauhid, dan diberkahi sepanjang waktu.

post tags :

Leave A Comment

your ideal recruitment agency

view related content