let’s craft your future – empowering talent
101 Main Street, Queens, New York
United States – 11435
+1 (800) 555 5555
[Monday to Friday | 9:00 AM – 6:00 PM]
send a message
Head Office
101 Main Street, Queens, New York,
United States - 11435
frequently asked questions
1. Apa itu program Gap Year / TK-C?
Program Gap Year atau TK-C adalah masa **transisi dari PAUD menuju SD** bagi anak usia 6–7 tahun yang secara usia masuk SD, tetapi beberapa **fondasi perkembangannya belum optimal**. Program ini membantu anak **menguatkan fondasi agama, adab, emosi, literasi, numerasi, motorik, dan kemandirian** sebelum benar-benar siap bersekolah di SD.
2. Kenapa anak saya perlu mengikuti Gap Year?
Karena tidak semua anak siap langsung masuk SD hanya berdasarkan usia. Gap Year memberi kesempatan:
- Menguatkan **fondasi dasar**.
- Melatih **emosi, fokus, dan kemandirian**.
- Menjaga agar **literasi dan numerasi awal tidak dipaksakan**, tapi tumbuh alami.
- Memberi waktu anak untuk matang secara **psikologis dan sosial**.
3. Apakah anak akan tertinggal dengan teman sebayanya yang sudah masuk SD?
Tidak. Justru dengan Gap Year, anak diberi kesempatan untuk siap secara utuh, sehingga ketika masuk SD lebih percaya diri, mandiri, dan mudah beradaptasi. Banyak anak yang langsung masuk SD tanpa fondasi matang akhirnya kesulitan mengikuti ritme belajar.
4. Apa perbedaan Gap Year dengan TK reguler?
- TK reguler → mengikuti **tema belajar** mingguan atau bulanan.
- Gap Year → fokus pada **fondasi perkembangan anak yang belum tercapai**.
- TK reguler → target lebih akademis (huruf, angka).
- Gap Year → target **habituasi ibadah, adab, emosi, kemandirian, dan kesiapan masuk SD**.
—
### 5. Apa yang dipelajari dalam program Gap Year ini?
**Jawaban:**
Fokus utama ada pada **6 fondasi**:
1. **Agama & Adab:** doa harian, shalat berjamaah, hafalan surat pendek, adab rumah & teman.
2. **Emosional:** mengenali & mengelola perasaan, sabar, percaya diri.
3. **Literasi:** mengenal huruf A–Z, menulis nama, membaca kata sederhana.
4. **Numerasi & Sains:** hitung 1–20, tambah-kurang sederhana, pola, mengenal alam.
5. **Motorik & Kemandirian:** gunting, lompat, menuang, merapikan barang, ikat sepatu.
6. **Sosial:** salam, doa untuk teman, berbagi, bermain dengan aturan sederhana.
—
### 6. Bagaimana cara belajarnya?
**Jawaban:**
* **Berbasis rumah & rutinitas** (doa saat makan, shalat bersama, hitung buah, baca cerita sebelum tidur).
* **Sederhana & fleksibel** → bisa dilakukan kapan saja, tidak perlu alat khusus.
* **Blok rutinitas harian/pekanan** (pagi: doa & literasi, siang: numerasi & motorik, sore: eksplorasi, malam: doa & refleksi).
* **Praktis** → 1 fokus per pekan, diulang agar jadi kebiasaan.
—
### 7. Berapa lama program Gap Year berlangsung?
**Jawaban:**
1 tahun (2 semester).
* **Semester 1:** fokus penguatan doa harian, adab, literasi-numerasi awal, motorik dasar, emosi sederhana.
* **Semester 2:** fokus konsistensi ibadah, literasi-numerasi lanjutan, kemandirian sosial, persiapan SD.
—
### 8. Apakah harus ada tema bulanan?
**Jawaban:**
Tidak wajib. Tema hanya sebagai “jembatan” agar mudah mengaitkan banyak aspek. Namun pada Gap Year, **lebih realistis tanpa tema** → langsung fokus pada fondasi yang belum tercapai.
—
### 9. Bagaimana dengan orang tua yang sibuk, apakah bisa?
**Jawaban:**
Bisa. Karena program ini:
* Tidak memerlukan waktu belajar panjang.
* Bisa dimasukkan dalam **rutinitas sehari-hari** (sambil makan, jalan, bermain).
* Fleksibel → lebih penting **konsistensi kecil tiap hari** daripada aktivitas besar yang jarang.
—
### 10. Bagaimana penilaian perkembangan anak di Gap Year?
**Jawaban:**
Penilaian tidak berupa angka atau rapor akademis, tapi dengan **indikator sederhana**:
* BB = Belum Berkembang
* MB = Mulai Berkembang
* BSH = Berkembang Sesuai Harapan
* BSB = Berkembang Sangat Baik
Contoh:
* Anak otomatis doa makan (BSH)
* Anak masih perlu diingatkan untuk berbagi (MB)
—
### 11. Apa hasil yang diharapkan setelah anak selesai Gap Year?
**Jawaban:**
Anak siap masuk SD dengan:
* **Iman & adab dasar** yang melekat.
* **Kemandirian sederhana** (makan sendiri, toileting, merapikan barang).
* **Regulasi emosi** (sabar menunggu giliran, mengenali perasaan).
* **Keterampilan literasi & numerasi awal** yang cukup → tidak blank, tapi tidak dipaksakan.
* **Percaya diri & sosial** → berani berinteraksi, berbagi, mengikuti aturan sederhana.
—
### 12. Bagaimana peran orang tua di program ini?
**Jawaban:**
* Orang tua bukan guru formal, tetapi **pendamping utama**.
* Perannya: **menyediakan rutinitas, memberi teladan, dan memfasilitasi pengalaman belajar sehari-hari.**
* Tidak perlu membuat kelas kaku, cukup **hidupkan kebiasaan baik** dalam aktivitas keluarga.
—
13. Apakah program ini hanya untuk anak usia 6–7 tahun (Gap Year)?
Jawaban:
Secara utama memang didesain untuk anak usia 6–7 tahun yang berada di masa transisi TK ke SD (Gap Year).
Namun, prinsip program ini fleksibel:
Anak 5,5 tahun yang belum matang fondasinya bisa ikut dengan adaptasi.
Anak 7–8 tahun yang sudah di SD tapi masih kesulitan adab, emosi, atau kemandirian, juga bisa memanfaatkan pola ini sebagai pendampingan rumah.
📌 Jadi, bukan sekadar usia, tapi kebutuhan anak yang menjadi patokan.
14. Apakah anak bisa mulai di tengah semester atau tidak dari awal tahun ajaran?
Jawaban:
Bisa. Karena program ini bukan kurikulum sekolah yang kaku, melainkan kurikulum khas/unik keluarga.
Orang tua bisa masuk kapan saja, lalu langsung memulai dari aspek/fondasi yang dirasa paling perlu dioptimalkan.
Jika anak sudah menguasai sebagian capaian, maka program diarahkan untuk menjaga yang sudah ada dan membangun yang belum ada.
📌 Intinya: program ini lebih ke pendampingan dan pembiasaan, bukan sistem kelas formal.
15. Apakah ada konsekuensi jika anak tidak bisa mengikuti semua capaian?
Jawaban:
Tidak ada konsekuensi akademis.
Capaian hanyalah arah, bukan target kaku.
Yang terpenting adalah rutinitas keluarga berjalan konsisten, meski kecil.
Jika ada aspek yang belum tercapai, tidak masalah → bisa diulang pada bulan berikutnya atau dilanjutkan di Semester 2.
16. Apakah program ini lebih untuk anak atau orang tua?
Jawaban:
Dua-duanya.
Untuk anak: memberi ruang aman dan waktu untuk tumbuh sesuai fitrah.
Untuk orang tua: program ini menjadi pendampingan agar ayah-ibu paham cara membangun rutinitas, menjaga yang sudah berjalan, dan menguatkan yang belum ada dengan sederhana.
📌 Karena itu, Gap Year lebih tepat disebut “kurikulum keluarga”, bukan sekadar kurikulum anak.
17. Bagaimana jika orang tua tidak terbiasa mengajar?
Jawaban:
Tidak masalah. Program ini tidak mengharuskan orang tua menjadi guru formal.
Metode belajar = melalui rutinitas & kebiasaan (doa makan, baca buku sebelum tidur, hitung buah di meja, main bersama).
Peran orang tua = memberi contoh, mengingatkan dengan lembut, dan mencatat progres sederhana.
Alat belajar = benda sekitar di rumah → tidak perlu beli banyak media.
🔑 Prinsip Utama Program Gap Year
Fleksibel usia → meski idealnya 6–7 tahun, anak 5,5–8 tahun bisa ikut sesuai kebutuhan.
Fleksibel waktu masuk → bisa mulai kapan saja, tidak harus awal semester.
Fokus pada keluarga → bukan mengejar tema/target sekolah, tapi rutinitas, kebiasaan, dan pendampingan orang tua.
Dua arah → menguatkan yang sudah ada, membangun yang belum ada.
Program Pendidikan Kaderisasi Guru Al-Qur’an (PKGQ) adalah program intensif selama 2 tahun untuk mencetak guru Al-Qur’an yang mumpuni dalam bacaan, hafalan, adab, dan kompetensi keguruan—khususnya untuk jenjang PAUD dan SD. Program ini dirancang dengan pendekatan berbasis tauhid, adab, dan keilmuan Islam yang aplikatif.
Program ini terbuka untuk:
✅ Muslimah & Muslim dari seluruh Indonesia dan diaspora
✅ Lulusan SMA/sederajat, mahasiswa, atau sarjana
✅ Siap menjadi guru Al-Qur’an PAUD atau SD
✅ Memiliki semangat belajar, adab, dan komitmen menyelesaikan program
Ya, program ini dirancang secara spesifik untuk membentuk guru Al-Qur’an yang memahami perkembangan anak usia PAUD–SD dan mampu mengajarkan dengan pendekatan pendidikan Islam
Bisa, asalkan peserta mampu mengatur waktu dan tetap mengikuti seluruh sesi dan komitmen program secara penuh.
Ya, peserta yang menyelesaikan program akan mendapatkan Sertifikat Kualifikasi Pendidikan Guru Al-Qur’an PAUD & SD, dan akan direkomendasikan ke lembaga mitra Yayasan Pendidikan Ihsanul Adab.
Prueba rutrum aculis lacus orci amet acin. Platea scelerisque euismod posuere sem pretium velit auctor amet. Eu lacus consectetur proin nibh porttitor. Habitant aliquam maecenas mauris quis. Amet eu ultrices tempor porta dignissim vitae augue dolor euismod ligula morbi lobortis.
